Minggu, 05 Desember 2010

everafter

Beberapa hari yang lalu saya kebetulan melihat acara yang menayangkan pak Habibie sedang diwawancarai di sebuah stasiun TV. Spontan membuat saya semangat menyimaknya. Pada tayangan tersebut diceritakan bahwa beliau baru saja meluncurkan sebuah buku yang menceritakan kisah cinta nya dengan sang istri, ibu Ainun Habibie.

Secara garis besar saya memang tidak terlalu menangkap isi acara nya karena keadaan rumah yang berisik, tapi saya sempat menangkap sebuah kalimat yang terlontar yang membuat saya beranjak dari kasur saya.
Beliau bilang, "kalau saya tidak menulis, saya mungkin akan menyusul Ibu (Ibu Ainun)",



*DEG*
Terhentak sejenak, jantung saya begitu saja berdesir.


Menyadarkan saya kepada kenyataan betapa besar kekuatan menulis bagi seorang manusia akan asa nya. Pengalaman batin selama menyusun kata per kata menjadi sebuah frasa kemudian kalimat itu nyata benar mengirim manusia kepada titik emosi terdalamnya.

Buku ini mungkin akan membuat saya bergetar, tapi saya yakin bukan itu tujuan beliau menulis ini. Kejujuran buku ini akan membuat manusia menundukkan kepala, meraih tangan pasangan mereka, menggenggamnya dan memberi nyawa pada tiap langkah hidupnya sampai mati.


"I was born to love you
With every single beat of my heart
Yes, I was born to take care of you
Every single day of my life
You are the one for me
I am the man for you
You were made for me"

Mercury, Freddy




SUBHANALLAH!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget