Sabtu, 11 Desember 2010

catatan menjelang awal tahun (sebelum lupa)

Gue baru nemuin ide buat cerita dongeng gue, dengan judul yang dikasi tajuk (tajuk?) "Umi dan Ubi". Selagi gue inget jadi gue tulis disini tapi ceritanya masih dalam penggodokan. Buat kesenangan pribadi aja sih tapi fun dan bisa ditularin ke anak cucu ntar (kalo gak ilang atau lupa taro mana pastinya)


*capcus*



oia,
penting banget :
Gue akhir2 ini mengalami kemajuan (atau kemunduran?),
1. Baru kali ini fullday mau pegang bb nya. Biasanya gue singkirin-----> "euuhhh. yikes!"
2. akhirnya gue ngetwit lagi setelah kapok melihat web twitter di laptop gue sering byar-pet setelah dibuka. Tapi nyatanya tetep males ngetwit (hahaha maunya apa sih)
3. dan makan mie ramen untuk pertama kalinya setelah (terpaksa) yakin akan ke- halalan thayyiban-nya.



hahaha udah dulu ah



*capcus lagi*
READ MORE - catatan menjelang awal tahun (sebelum lupa)

Minggu, 05 Desember 2010

everafter

Beberapa hari yang lalu saya kebetulan melihat acara yang menayangkan pak Habibie sedang diwawancarai di sebuah stasiun TV. Spontan membuat saya semangat menyimaknya. Pada tayangan tersebut diceritakan bahwa beliau baru saja meluncurkan sebuah buku yang menceritakan kisah cinta nya dengan sang istri, ibu Ainun Habibie.

Secara garis besar saya memang tidak terlalu menangkap isi acara nya karena keadaan rumah yang berisik, tapi saya sempat menangkap sebuah kalimat yang terlontar yang membuat saya beranjak dari kasur saya.
Beliau bilang, "kalau saya tidak menulis, saya mungkin akan menyusul Ibu (Ibu Ainun)",



*DEG*
Terhentak sejenak, jantung saya begitu saja berdesir.


Menyadarkan saya kepada kenyataan betapa besar kekuatan menulis bagi seorang manusia akan asa nya. Pengalaman batin selama menyusun kata per kata menjadi sebuah frasa kemudian kalimat itu nyata benar mengirim manusia kepada titik emosi terdalamnya.

Buku ini mungkin akan membuat saya bergetar, tapi saya yakin bukan itu tujuan beliau menulis ini. Kejujuran buku ini akan membuat manusia menundukkan kepala, meraih tangan pasangan mereka, menggenggamnya dan memberi nyawa pada tiap langkah hidupnya sampai mati.


"I was born to love you
With every single beat of my heart
Yes, I was born to take care of you
Every single day of my life
You are the one for me
I am the man for you
You were made for me"

Mercury, Freddy




SUBHANALLAH!

READ MORE - everafter

ShoutMix chat widget